Tuesday, November 17, 2009

Nasionalis Amatira

Hari ini 64 tahun (30 Oktober 1945) yang lalu seorang Jendaral Hooligan Tewas ditangan seorang Bonek asal Surabaya


………….

Mereka datang berbondong-bondong membawa panji2 negara mereka, dan juga membawa saudara eropa mereka


Senjata yang susah payah dirampas oleh bangsa Indonesia dari penjajah Jepang diminta untuk diserahkan begitu saja kepada bangsa penindas yang tak tahu diri itu!


Arek-arek Suroboyo yang berasal dari Sumatra, Sulawesi, Bali, Kalimantan dan lainnya tidak rela untuk meletakkan senjatanya kepada kaum imperialis yang datang untuk menjajah kembali tanah mereka,


Arek-arek Suroboyo yang berasal dari Sumatra, Sulawesi, Bali, Kalimantan dan lainnya enggan merelakan kemerdekaan mereka direnggut oleh bangsa kulit putih yang ingin “membebaskan” mereka dari kekejaman Jepang


Mereka pikir arek-arek suroboyo bakal takluk? Hati mereka akan gentar? Tidak!


Arek-arek Suroboyo adalah contoh kesatuan bangsa Indonesia diawal-awal berdirinya bangsa ini


Satu musuh yang sama, menghilangkan semua perbedaan


Satu keyakinan yang sama, menghancurkan semua ketakutan


Satu tanah air yang sama, menghapuskan semua keraguan


Dengan tank mereka mencoba mengintimidasi, dengan senapan mereka mencoba menakut-nakuti, dengan bomb dan mortir mereka mencoba manghabisi sisa-sisa semangat arek-arek Suroboyo


Mereka meremehkan kekuatan hati arek-arek Suroboyo


Dengan angkuhnya sang Jendral terhormat melihat-lihat kota Surabaya tanpa ada pengawalan,


“kau pikir kami takut?” sahut arek-arek suroboyo

“kau pikir kami akan lari ke rumah dan bersembunyi dalam selimut kami?” tanggap arek-arek suroboyo


Keangkuhannya disambut dengan sebuah lemparan granat ke kendaraan kebesarannya


Sang Jendral Hooligan pun tewas! Mana keangkuhanmu yang kau bawa jauh-jauh dari negaramu jendral? Mana panji-panji ratu dan rajamu yang kau bawa dengan susah payah dari Barat Jendral? Kesombonganmu gagal melindungi mu dari kekuatan semangat arek-arek Suroboyo!


Tapi beristirahatlah dengan tenang di kuburmu wahai Jendral


Prajuritmu tidak tinggal diam melihat Jendral mereka tewas sia-sia


Dan tanpa kematianmu dunia tak kan tahu keberanian arek-arek Suroboyo!

Tanpa kematianmu dunia tak kan tahu bahwa mortar sama seperti kerikil di hadapan bangsa Indonesia!



………

1 comment:

Anonymous said...

Amatiran Nggik..bukan amatira :p